Friday, December 16, 2016

SANG MAESTRO BENGAWAN SOLO (3)

  No comments
Nah di artikel ini adalah penghujung dari kisah-kisah Gesang Sang Maestro Bengawan Solo. Jika kalian belum baca informasi tentang Sang maestro Bengawan Solo, cek di SANG MAESTRO BENGAWAN SOLO (1) dan SANG MAESTRO BENGAWAN SOLO (2) ya.

Kali ini yang akan dibahas adalah kehidupan dan karya-karya Gesang Sang Maestro Bengawan Solo yang fenomenal. Bagaimana kisah kehidupan Gesang? Baca dan ikuti kisahnya.

. . .
Biar Jembatan Merah seandainya patah
Akupun bersumpah
Akan kunanti dia disini
Bertemu lagi
. . .

Jembatan Merah - Oleh Gesang

·         Kehidupan
Gesang pernah menikah, namun pada tahun 1962, ia telah berpisah dengan istrinya dalam keadaan belum mempunyai seorang anakpun. Selanjutnya selama ini ia memilih untuk hidup sendiri. Selama 20 tahun, Sang Maestro Bengawan Solo itu tinggal di Perumnas Palur, hasil dari pemberian Gubernur Jawa Tengah, Soepardjo Roestam pada tahun 1980. Lalu kemudian beliau pindah dan hidup bersama dengan keponakan dan keluarganya di Jalan Bedoyo Nomor 5 Kelurahan Kemlayan, Serengan, Solo.
Sebagai bentuk penghargaan atas dedikasinya dalam mengikuti perkembangan dunia musik keroncong, pihak Jepang mendirikan Taman Gesang di dekat bantaran Sungai Bengawan Solo pada tahun 1983. Pengelolaan dari Taman Sang Maestro Bengawan Solo itu dibiayai oleh Yayasan Gesang, yaitu sebuah lembaga yang didirikan untuk Gesang di Jepang.
 Sebelumnya pada 12 Mei 2010, Gesang melakukan cek kesehatan rutin. Kemudian dokter dari Sang Maestro Bengawan Solo ini menyarankan untuk dilakukan opname kepada Gesang. Dan beliau di rawat inap di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Solo. Sejak saat itu, kondisi kesehatan Gesang semakin menurun. Dan sempat banyak berita burung yang mengabarkan bahwa pada tanggal 18 Mei 2010 Sang Maestro itu meninggal dunia.
Sang Maestro Bengawan Solo mengalami sakit
Sang Maestro Bengawan Solo mengalami sakit
Sumber : goo.gl/a8n1TE
Pada Kamis 20 Mei 2010 kesehatan Sang Maestro Bengawan Solo semakin kian menurun, saat waktu menunjukkan pukul 14.00 dan 17.30 keadaan Gesang kritis. Tepat pukul 18.10, beliau lelaki yang dibanggakan oleh warga Jepang menghembuskan nafas terakhirnya di usia 92 tahun. Tidak ada wasiat yang ditinggalkan oleh penggubah Bengawan Solo ini sebelum ia meninggal. Gesang telah menorehkan kebanggan dalam dunia musik Indonesia. Namanya akan selalu terkenang dalam aliran Sungai Bengawan Solo yang tak akan pernah ada keringnya.

·         Karya
-    Bengawan Solo
-    Dongengan
-    Impenku
-    Kalung Mutiara
-    Pemuda Dewasa
-    Borobudur
-    Jembatan Merah
-    Pamitan
-    Caping Gunung
-    Ali-ali
-    Andheng-andheng
-    Luntur
-    Si Piatu
-    Nusul
-    Nawal
-    Saputangan
-    Dunia Berdamai
-    Sebelum aku mati
-    Bumi Emas Tanah Airku
-    Urung
-    Roda Dunia
-    Tembok Besar
-    Seto Ohashi
-    Pandanwangi
-    Kacu-kacu
-    Tirtonadi
-    Sandhang Pangan
-    Kemayoran
 
Gesang - Sang Maestro Bengawan Solo
Gesang - Sang Maestro Bengawan Solo
Sumber : goo.gl/0Zmt3f
Nah menarik sekali bukan kisah Gesang - Sang Maestro Bengawan Solo ini. Masih banyak juga lho kisah-kisah menarik lainnya. Tunggu kisah-kisahnya disini ya. 

Artikel Terkait :
- SENIMAN BETAWI LEGENDARIS (2)
- SENIMAN BETAWI LEGENDARIS (3)


No comments :

Post a Comment