Monday, December 5, 2016

Khalifah Utsman bin Affan

  No comments
KHALIFAH UTSMAN BIN AFFAN
"Janganlah kalian lalai terhadap Allah karena Allah tidak pernah lalai terhadap kalian."
Utsmanbin affan dilahirkan dikota makkah, tepatnya pada tahun 576. Utsman berasal dari keluarga Bani Umayah dan Bani Muawiyah.Nama panggilan utsman bin affan adalah Abu Abdullah dan mendapat gelar Dzun Nurain karena rasullulah menikahkan kedua putrinya kepada utsman.
Utsman adalah salah satu dari sekian orang orang yang memeluk islam karena abu bakarash shidiq. Salah satu tokoh dari Bani Umayyah yang memeluk islam dan menjadi khalifah adalah Utsman. Setelah utsman memeluk agaa islam , beliau selalu didekatkan oleh nabi. Pada setiap pertemuan atau kegiatan utsman selalu mengikuti nabi

Ketika Umar bin khatab sedang sakit akibat dari tikaman seorang budak Persia yang bernama Fairuz yang lebih dikenal dengan nama Abu Lu’lu’ah, Para sahabat Rasulullah merasa takut andai Umar bin khattab wafat tanpa meninggalkan pesan tentang penggantinya. Di tempat tidurnya, Umar mengambil keputusan dengan menunjuk badan musyawarah yang terdiri dari orang-orang yang yang dijanjikan oleh Rasulullah sebagai orang-orang yang masuk surga tanpa hisab. Mereka itu adalah Ali bin Abi Thalib, Usman bin Affan, Saad bin Waqah, Adurahman bin Auf, Zubair bin Awwam dan Talhah bin Ubaidillah bin Umar. Untuk memeilih seorang khalifah diantara mereka. Umar bin kaththan membuat krtiteria . Adapun kriteria pemilihan telah ditetapkan oleh khalifah Umar bin Khattab yaitu :
  1.  Khalifah yang di pilih adalah dari anggota Syura kecuali Abdullah bin Umar yang tidak punya hak pilih dan bertindak sebagai penasihat.
  2. Bilamana suara dari anggota tim sama hendaknya keputusan diserahkan kepada Abdullah bin Umar sebagai anggota tim tersebut.
  3. Jika keputusan Abdullah bin Umar tidak disetujui oleh anggota mengikuti keputusan yang diambil oleh Abdurrahman bin Auf.
  4. Bila ada anggoat tim yang tidak mau mengambil bagian dalam pemilihan maka anggota tersebut harus dipenggal kepalanya.
  5. Bila dua calon mendapatkan dukungan yang sama maka calon yang didukung oleh Abdurrahman bin Auf yang dianggap menang.
"Makam Utsmann bin affan"
            Setelah Umar wafat, berkumpullah orang-orang yang dipilihnya menjadi formatur dikepalai oleh Abdurrahman bin Auf . Tiga hari musyawarah yang amat penting itu, dan sudah tiga hari rupanya belum juga dapat diputuskan karena sejak awal jalannya pertemuan itu sangat runyam. Dalam kondisi ini, Abdurrahman bin Auf berinisiatif melakukan musyawarah dengan sahabat dan tokoh-tokoh masyarakat selain yang termasuk dalam anggota badan musyawarah, dan suara terbelah menjadi dua kubu yaitu pendukung Ali dan pendukung Utsman
Meskipun suara terbanyak dari anggota formatur jatuh pada Utsman, namun Abdurrahman tidak serta merta membai’at Utsman. Tetapi pada subuh hari sesudah semalaman ia berkaliling memantau pendapat masyarakat, ia berdiri setelah kaum Muslimin memenuhi mesjid dan menyampaikan pengantar tentang pelaksanaan pemilihan khalifah. Pada saat itu Abdurrahman mempunyai ide. Dia memanggil Ali dan Utsman secara terpisah untuk dimintai kesanggupannya bertindak berdasarkan al- Qur’an dan sunnah Rasul-Nya serta berdasarkan langkah-langkah yang diambil oleh dua khalifah sebelumnya. Ali bin Abi Thalib bertindak sesuai dengan pengetahuan dengan kekuatan yang ada pada dirinya, sedangkan Utsman bin Affan menyanggupinya, sehingga Abdurrahman mengucapkan bai’atnya dan diikuti oleh orang banyak menyatakan bai’at, termasuk juga Ali pada akhirnya juga menyatakan bai;atnya kepada Utsman bin Affan.

Utsman bin Affan ditetapkan menjadi khalifah, pada hari Senin, akhir bulan Dzulhijjah tahun 23 H. dan resmi menjadi khalifah yang ketiga dari Khulafa al-rasyidin pada tanggal 1 Muharram tahun 24 H.
Pada  masa pemerintahan Utsman bin Affan menuai berbagai keberhasilan dan kejayaan, yang ditandai dengan perluasan wilayah kekuasaan Islam, pengukuhan angkatan laut pertama tentara Islam, penyeragaman penulisan al-Qur’an, namun pada masa-masa akhir pemeritahannya timbul masalah  dan protes rakyat karena rakyat menilai bahwa Utsman bin Affan telah melakukan “Nepotisme” dan “favoritisme”. Mereka berkata bahwa Utsman menguntungkan sukunya sendiri yaitu Bani Umayyah, dengan jabatan-jabatan tertinggi.
Sikap dan aksi keberatan, serta penetangan terhadap khalifah utsman bin affan semakin kuat sihingga para pemberontakan melakukan pengepungan atas rumah Khalifah Utsman bin Affan dan menuntut satu di antara dua hal :
  •  Marwan bin Hakam dihukum qisas
  • Khalifah Utsman melepaskan jabatannya sebagai khalifah.
   Kedua tuntutan di atas ditolak oleh Khalifah Utsman dengan alasan :
Marwah bin Hakam baru berencana membunuh, dan belum benar-benar membunuh.
Berdasarkan sabda Rasulullah SAW kepada mereka, ”Bahwasanya engkau Utsman akan mengenakan baju kebesaran. Apabila engkau telah mengenakan baju itu, janganlah engkau lepaskan”.
            Utsman meminta para sahabat yang bersamanya agar tidak memerangi kaum pemberontak. Sehingga kepungan dan desakan semakin hebat, apalagi setelah mendengar berita bahwa ribuan pasukan bantuan akan segera tiba di Madinah untuk melepaskan Utsman dari pengepungan. Hal ini membuat keadaan semakin tak terkendali dan pasukan pemberontak kian menguasai keadaan akhirnya tragedi berdarah yang sangat memilukan dalam sejarah Islam.
Utsman bin affan dibunuh oleh Muhammad bin Abu Bakar selaku kepala pemberontak dan al-Ghifari. Utsman bin affan wafat ketika sedang membaca al-Qur’an pada waktu subuh tepatnya terjadi pada tanggal 17 Juni 651 M / 35 H dalam usia 84 tahun.

"Kisah Sahabat Ke-3 Usman Bin Affan RA"








No comments :

Post a Comment